Industri logistik global terus bergerak secara dinamis dan selalu beradaptasi dengan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat. Agar bisnis Anda tetap unggul dan kompetitif di masa sekarang, bisnis perlu memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasi kemajuan teknologi terbaru, proses baru, dan strategi terbaru untuk mencapai kesuksesan.
Bagaimana dengan kondisi industri logistik tanah air? Menurut proyeksi Asosiasi Logistik Indonesia, bisnis logistik di tahun 2023 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan antara 5% hingga 8%. Sementara itu, Kadin Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan pasar logistik Indonesia sebesar 7,9%. Proyeksi ini telah dipertimbangkan berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan didorong oleh keberhasilan program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Dengan potensi yang semakin meningkat, para pelaku logistik juga perlu mengantisipasi tren-tren yang berkembang di industri logistik global. Meskipun sulit untuk memprediksi tren mana yang akan mendominasi beberapa tahun mendatang, namun dibawah ini terdapat beberapa tren yang perlu diantisipasi di tahun 2023 yang akan mewarnai masa depan industri logistik.
1. Automation atau Robotic Process Automation
Dalam industri logistik, automation atau penggunaan robot menjadi tren yang masih berlanjut pada tahun 2023. Kemajuan teknologi dan pertumbuhan e-commerce mendorong transformasi dalam industri ini. Automation memberikan manfaat seperti menghilangkan proses manual, meningkatkan akurasi dan efisiensi, serta mengurangi risiko cedera.
Teknologi seperti proses semi-automation untuk pengangkatan dan robotic process automation (RPA) memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, menurut DHL’s Logistics Trend Radar, generasi berikutnya dari autonomus mobile robots (AMR) menggunakan teknologi perencanaan jalur real-time yang membuat robot dapat bergerak lebih bebas menghindari hambatan, sehingga mereka sangat ideal untuk tahap fulfillment.
Penting untuk diingat bahwa automation bukanlah solusi yang cocok untuk semua perusahaan. Namun secara keseluruhan, automation terus menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam industri logistik.
2. Green Logistics
Green logistics (logistik ramah lingkungan) adalah upaya untuk menciptakan rantai pasok yang ramah lingkungan dengan memperhatikan berbagai aspek logistik, serta mencerminkan modernisasi.
Gagasan ini akan mendorong perusahaan untuk meminimalkan polusi terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Tujuan utama green logistics adalah mengurangi emisi gas, menghemat sumber daya, dan menerapkan kebijakan pengelolaan limbah untuk membantu menyelamatkan lingkungan sambil tetap memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam mengikuti tren logistik terkini, perusahaan harus mempertimbangkan green logistics untuk membantu mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktifitas yang dilakukan. Green logistics berfokus pada pengurangan penggunaan energi, produksi limbah, dan penggunaan bahan berbahaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik, bahan bakar alternatif, serta edukasi dan keterlibatan semua pemangku kepentingan, juga merupakan bagian penting dari green logistics.
3. Teknologi Drone Untuk Logistik
Perusahaan ritel raksasa Amazon sudah mulai mengembangkan prototipe drone untuk mengirimkan pesanan kepada pelanggan melalui jalur udara. Teknologi ini diharapkan dapat menurunkan biaya transportasi, mempercepat pengiriman, dan mengurangi polusi. Namun pengaplikasian teknologi ini secara luas masih menghadapi kendala, misalnya terdapat batasan ukuran dan berat paket, seberapa lama drone dapat mengudara, serta adaptasi untuk mengemas dan mengirim barang dengan aman dan sesuai peraturan.
Selain untuk melakukan pengiriman, teknologi drone di bidang logistik sudah diterapkan di beberapa fasilitas manajemen inventaris (warehouse). Untuk melaksanakan tugas ini, drone terbang secara mandiri di atas gudang dan memindai barcode atau tag RFID. Kemudian, drone mengirim informasi ke perangkat lunak logistik tentang jumlah unit yang tersedia untuk setiap SKU. Dengan manajemen inventaris produk yang efisien menggunakan drone memungkinkan deteksi ketidaksesuaian data inventaris secara otomatis.
4. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) memungkinkan integrasi berbagai perangkat elektronik melalui koneksi internet, termasuk dalam industri logistik. Dengan adanya IoT, proses logistik menjadi semakin canggih dan praktis. IoT memungkinkan user memiliki kemampuan untuk memantau proses logistik secara real-time serta memudahkan pengendalian dari jarak jauh, selain itu teknologi ini dapat membantu mengidentifikasi status barang selama proses pengangkutan.
PT Star Karlo Indonesia merupakan salah satu provider teknologi logistik di tanah air yang telah mengadaptasi Internet of Things (IoT) pada platform logistik. Dengan menggunakan IoT, pengguna platform Karlo dapat merasakan manfaat pelacakan armada secara real-time, optimisasi rute armada, keamanan pengiriman, dan pemantauan status pengiriman secara berkala.
Melalui pelacakan armada secara real-time, pengguna dapat mengikuti pergerakan armada pengiriman dengan akurat, memperkirakan waktu kedatangan, dan menghindari keterlambatan. Optimisasi rute armada membantu menghemat waktu dan biaya operasional dengan menentukan rute terbaik berdasarkan data lalu lintas dan preferensi pengiriman.
Dalam hal keamanan, teknologi IoT memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi barang selama pengiriman dan mengambil tindakan jika terjadi perubahan yang berpotensi merusak. Pengguna juga dapat memeriksa status pengiriman secara berkala, termasuk konfirmasi penerimaan barang, melalui platform. Dengan demikian, Karlo Indonesia menyediakan solusi logistik yang efisien dan transparan dengan menggunakan teknologi IoT.
5. Fleksibilitas & Visibilitas Rantai Pasok
Supply chain visibility dan flexibility menjadi faktor penting dalam keberhasilan bisnis logistik pada tahun 2022 dan masih berlanjut hingga sekarang. Dengan supply chain visibility dan fleksibility, perusahaan dapat melacak pergerakan barang, mengoptimalkan prosedur rantai pasok, memastikan ketersediaan stok dan mengurangi biaya produksi.
Penutup
Tren logistik diproyeksikan akan terus berkembang pesat seiring dengan kemajuan ekonomi dan teknologi global. Tren utama industri logistik saat ini adalah automation, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan teknologi pelacakan secara real-time untuk manajemen rantai pasok yang efisien.
Penting bagi perusahaan logistik untuk mengadopsi teknologi baru agar tetap kompetitif di pasar global yang penuh persaingan. Selain itu, isu lingkungan juga mulai menjadi perhatian yang serius. Industri logistik akan tumbuh dengan cepat, dan perusahaan yang mengikuti tren ini berpotensi mencapai produktifitas yang optimal.